Bukan tidak diantisipasi, melainkan, jadwal pemadaman yang ingkar janji. Mestinya hari sabtu, 13 September 2008, listrik padam. Akan tetapi, janji itu rupanya tak ada bedanya sama janji para politisi negeri ini. Janjinya muluk saat pemilihan, tapi semua diingkari setelah duduk di kursi jabatan. Buktinya ya, Listrik yang masih Byar pet ini. Kalau saja; mereka menepati janji, krisis listrik di tahun 2008 ini tidak terjadi. Karena semua cadangan energi mestinya bisa diprediksi jauh hari, sehingga akan diperoleh solusi agar krisis ini tidak terjadi. Itu kalau, para pemimpin negeri peduli kepada nasib rakyatnya.
Kembali ke Listrik padam. Sesaat kemudian, didapat keterangan dari pengaduan PLN, bahwa memang sedang padam di wilayah yang sudah ditentukan. Lalu sayapun membertitahu user, bahwa listrik padam akan sangat lama. Beberapa user pun bubar, meski masih ada beberapa yang setia menunggu (terutama cewek, maklum, openya oke sih). Ajaib, belum lima menit, listrik nyala kembali. Artinya, informasi dari pengaduan PLN menyesatkan. Kembali ingkar janji; Janjinya lama, tapi malah sebentar. Usepun senang, terutama para user game online, mereka langsung menyalakan komputer sendiri-sendiri.
Kebahagiaan yang masih bayi, mati tiba-tiba, karena koneksi speedy ternyata mati. Telepon ke 147, katanya memang jalur fiber optik di wilayah kami sedang putus, dan masih dalam perbaikan dalam waktu secepatnya. Satu jam, tak kunjung konek. Dua jam tak kunjung konek. Pada jam ke tiga, koneksi kembali beraksi. User sudah pada pergi.
Kalau ini terjadi terus-menerus, maka bisa dibayangkan nasib warnet kecil ini. Wajar kalau para investor Jepang mengancam hengkang. Kalau benar terjadi, berapa ratus ribu orang akan kehilanagn pekerjaan?
Renungkan, semua ini terjadi karena: Korupsi dan Kolusi para pengelola negeri.
CINTAI NEGERI DENGAN PEKIKAN: "GANTUNG PARA KORUPTOR !!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar